Kisah Matinya Maskapai Sempati Air yang Kontroversial dengan Segunung Utang

Gulung Tikarnya Maskapai Sempati Air: Sejarah dan Krisis Keuangan
Sempati Air A300.B4-203 N210PA TLS 20/08/1993

Dunia Aviasi - Industri penerbangan Indonesia telah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir, menarik perhatian tidak hanya dari sektor swasta tetapi juga dari keluarga penguasa Orde Baru, seperti Soeharto. Salah satu tokoh dari keluarga Soeharto, Tommy Soeharto, memasuki dunia penerbangan melalui Sempati Air, mengubahnya menjadi maskapai penerbangan kelas atas.

Namun, seperti banyak maskapai lainnya seperti Adam Air dan Batavia, Sempati Air menghadapi berbagai kontroversi yang akhirnya menghantarkannya pada nasib tragis. Artikel ini akan membahas perjalanan Sempati Air, yang merupakan bagian dari seri artikel yang mengulas maskapai penerbangan yang gulung tikar dalam beberapa pekan terakhir.

Sempati Air, Si Manusia Elang Raksasa

Sempati Air didirikan pada tahun 1968 sebagai layanan angkutan bagi pekerja industri Minyak dan Gas Bumi (Migas). Meskipun awalnya hanya menyediakan penerbangan sewaan, perusahaan ini berkembang pesat dan menjadi salah satu maskapai besar di Indonesia. Dengan tambahan pesawat, Sempati Air mulai melayani penerbangan berjadwal ke beberapa tujuan internasional.

Ikut Terlibat Dalam Perang Vietnam

Selama Perang Vietnam, Sempati Air tidak hanya melayani industri minyak, tetapi juga menerima pesanan untuk penerbangan charter di Vietnam dan Kamboja. Maskapai ini juga mendapat permintaan dari Brasil. Fokker F27 menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi Sempati Air.

Masuknya Keluarga Presiden Soeharto

Keberhasilan Sempati Air menjadikannya incaran para investor. Pada akhir tahun 1980-an, Tommy Soeharto dan mitranya dari Nusantara Ampera Bakti bergabung sebagai investor utama dalam perusahaan ini. Di bawah kendali Hutomo Mandala Putra, Sempati Air mengalami pertumbuhan pesat dan bercita-cita menjadi salah satu maskapai penerbangan terbesar di Asia Tenggara.

Niat Naik Derajat dengan Gelar IPO

Dengan kinerja cemerlangnya, Sempati Air berencana menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Namun, selama persiapan IPO, terungkap bahwa perusahaan ini memiliki beban utang yang sangat besar. Hal ini menghambat rencana mereka untuk meluncurkan penawaran umum perdana saham.

Krismon Tumbangkan Manusia Elang

Krisis Moneter Asia dan masalah keuangan yang muncul menghantam Sempati Air. Perusahaan ini tidak dapat memenuhi rencananya untuk membeli pesawat baru, dan manajemen perusahaan pun berganti. Upaya perbaikan tidak berhasil, dan Sempati Air akhirnya menghentikan semua operasinya, memutuskan untuk pailit, dan meninggalkan tumpukan utang yang besar.

Meskipun Sempati Air pernah menjadi salah satu maskapai penerbangan terkemuka di Indonesia, nasib tragisnya mengingatkan kita pada tantangan yang dihadapi oleh industri penerbangan, terutama dalam konteks persaingan sengit dan tekanan keuangan.

Posting Komentar

0 Komentar